Untitled design (6)

Latihan Persiapan Pelayanan (LPP) II Calon Pendeta HKI

     Pada 09 September 2022, KN-LWF dilibatkan dalam pelatihan calon pendeta HKI LPP II. Dalam kegiatan ini, Rev. Charles Peterson (teolog LSC) beserta Pdt. Ricky Pramono Hasibuan, M.Th. (Koordinator Lutheran Study Centre Indonesia) menyajikan topik yang aplikatif, khususnya berhubungan dengan ibadah. Pelatihan ini diadakan di Pusdiklat Pelpem GKPS, Bane, Kota Pematang Siantar dan diikuti oleh 16 orang Calon Pendeta HKI LPP II.
     Dalam pelatihan ini, terdapat dua sesi yang dipaparkan oleh Rev. Peterson yang membahas tentang identitas Lutheran. Topik pertama membahas tentang sentralitas Injil Yesus Kristus. Rev. Peterson mengatakan, bahwa “iman adalah hubungan yang hidup dan penuh kasih dengan Allah melalui Kristus! Iman hanya dimungkinkan oleh Roh Kudus (Roh Kristus) yang hidup di dalam kita, membimbing kita, dan memenuhi kita.” Penggalian dan pendalaman identitas Lutheran semakin serius dilaksanakan di gereja HKI, terutama di antara para pelayan muda. LSC memimpin diskusi tentang dua tema penting. Pertama, mengenai sentralitas Injil Yesus Kristus. “What is Faith in Christ, according to Lutherans?” demikian Rev. Dr. Charles Peterson membuka diskusi. Iamelanjutkan, “Jesus is not just a thought, a teaching, or a historical person—contrary to SOME very smart people. Faith is not our own activity, or dedication, or feeling about God—contrary to SOME very hard working and earnest people. Faith is a living, loving relationship with God through Christ! Faith is only possible by the Holy Spirit (the Spirit of Christ) living within us, guiding us, and filling us—as Christians (including Lutherans) claim!”
     Pada sesi kedua, para peserta belajar tentang pentingnya membaca dan merenungkan Katekismus. Rev Peterson menyarankan, “Bacalah, renungkan, dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi jangan biarkan katekismus mencuri posisi Alkitab sebagai Firman Tuhan yang tertulis. Sebaliknya, biarkanlah katekismus (dan pengakuan) mengajari Anda dan warga jemaat bahwa Tuhan telah menempatkan Anda bertanggung jawab atas makna Kitab Suci. Biarlah itu membimbing, dan tidak pernah menggantikan, pembelajaran Anda tentang Kitab Suci!” Sesi ini menolong para peserta pelatihan dalam memahami bahwa Katekismus penting dibaca dan dihidupi setiap hari, untuk membantu mereka memahami Alkitab dan mengajarkannya kepada warga jemaat. Pengajaran ini menolong mereka memahami pentingnya membaca dan menghidupi katekismus setiap hari.
     Dalam proses pelatihan ini terdapat tantangan yang didapati bahwa para calon pendeta tidak akrab lagi dengan Katekismus Kecil Luther, apalagi Katekismus Besar. Mereka mempelajarinya ketika belajar sidi, tetapi kemudian meninggalkannya setelah naik sidi. Itu sebabnya mereka tidak memiliki Katekismus Kecil ketika sesi ini berlangsung. Di sisi lain, Katekismus Besar juga Katekismus Kecil Luther merupakan bekal yang cukup penting bagi para calon pelayan khususnya bagi setiap gereja anggota Lutheran. Sebagaimana yang dikatakan Rev Charles, kehadiran Katekismus sendiri bukan untuk menggantikan Alkitab dalam kehidupan tiap-tiap jemaat, namun Katekismus dapat membantu para pembaca untuk dapat menerapkan pengajaran Alkitab dalam keseharian. Pada akhir sesi Peterson menganjurkan, “Do read them, meditate upon them, and apply them to daily life, AND DO NOT let them take the rightful place of scripture as the written word of God. Rather, let the catechisms (and confessions) teach you and the flock God has put you in charge of meaning of scriptures. Let them guide, and never replace, your study of the scriptures!!”

Recent posts