Untitled design (6)

Seminar Nasional Peringatan Hari HAM Internasional

     Seminar Nasional Peringatan Hari HAM Internasional diadakan pada 07 Desember 2022 bertempat di Jambi. Pemilihan lokasi di Jambi berdasarkan penutupan gereja HKI secara paksa oleh pemerintah kota, atas desakan kelompok intoleran yang semakin marak di Jambi dan di Indonesia pada umumnya. Pembukaan Peringatan Hari HAM Internasional di Kota Jambi, “Tanah Pilih Pesako Betuah “. Komite Nasional Lutheran World Federation Indonesia (KN-LWF) menyelenggarakan kegiatan ini dengan pelaksanaan bersama Huria Kristen Indonesia, Gusdurian Jambi, dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) bekerjasama menyelenggarakan seminar ini. Tujuan pengadaan seminar ini adalah untuk membangun pemahaman antar umat beragama dalam praktik kerukunan dan toleransi melalui dialog khususnya di Provinsi Jambi dan Indonesia pada umumnya. Kegiatan ini diharapkan menjadi ruang untuk melakukan analisis bersama dalam merumuskan road map menghadapi tantangan-tantangan bangsa saat ini dalam menjaga kebebasan beragama dan beribadah. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ephorus HKI (Pdt. Firman Sibarani, M.Th) dan Direktur KN-LWF (Pdt. Dedi Pardosi).
     KN-LWF mengadakan kegiatan ini untuk melanjutkan kampanye Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak keragaman dalam masyarakatnya; suku, bahasa, adat istiadat, dan agama. Dalam perkembangan dewasa ini, Indonesia sering dilanda isu radikalisme. Gerakan-gerakan intoleran tumbuh dan terang-terangan menyuarakan ideologi intoleran mereka. Oleh karena itu, untuk mengelola keberagaman umat beragama di Indonesia sangat diperlukan solusi jangka panjang yang dapat menciptakan kerukunan dan kedamaian dalam menjalankan kehidupan beragama.
     Pembicara dalam kegiatan ini berasal dari Komnas HAM RI, Wakil Rektor Universitas Islam Jambi, dan Akademisi Pluralisme Agama Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh 75 peserta yang berhasil menyampaikan konsep dialog melalui moderasi beragama dalam pemenuhan hak asasi manusia. Kegiatan ini telah berhasil mengajak peserta memahami cara dan teknik penanaman penghormatan HAM dalam kehidupan majemuk di Indonesia.
      Para pembicara menyatakan bahwa bersosialisasi dan menghayati kehidupan lintas agama merupakan cara terbaik untuk mengimplementasikan konsep moderasi beragama. Menenggelamkan diri dalam kehidupan yang beragam akan membangunikatan toleransi di akar rumput. Apabila hal ini sudah kokoh, pemerintah tidak akan ragu untuk menegakkan konstitusi yang menjamin kebhinekaan dan kebebasan beragama dan berkeyakinan, serta beribadah di dalamnya. Kegiatan ini selain sebagai momen peringatan Hari Hak Asasi Manusia Internasional, juga dimanfaatkan oleh KNLWF sebagai sarana advokasi kelompok toleran di Indonesia untuk berkolaborasi dalam aksi dan menyusun strategi aksi toleransi

Recent posts