Sarasehan Disabilitas

     Pada 16 Juni 2022, Komisi Nasional Disabilitas (KND) Republik Indonesia mengadakan Sarasehan dan Sosialisasi tentang Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas di Pematang Siantar. Sebagai gereja yang berkomitmen pada Injil Yesus Kristus, KN-LWF Indonesia dan gereja-gereja anggotanya dipanggil untuk menyambut semua orang di semua jemaat dan pelayanannya ke dalam partisipasi penuh sebagai anggota tubuh Kristus yang dibaptis”(1 Korintus 12:14-26). “Sarasehan Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak-hak Penyandang Disabilitas serta Sosialisasi Komisi Nasional Disabilitas R.I” Kegiatan ini adalah kolaborasi banyak pihak, antara lain: PPDI Pematang Siantar, KNLWF, UEM, RBM GKPS, serta beberapa organisasi lain yang tergabung dalam Forum Difabel Pematang Siantar. Kegiatan menghadirkan beberapa pembicara, antara lain Ephorus GKPS Pdt. DR. Deddy Fajar Purba, serta beberapa komisioner KND Republik Indonesia. Dalam sambutannya, Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Dante Rigmalia memberikan apresiasi besar atas kehadiran dan dukungan banyak pemangku kepentingan dalam isu disabilitas, antara lain pimpinan sinode dan perwakilan gereja-gereja anggota KN-LWF dan UEM, Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) DPC Pematang Siantar, serta organisasi sipil masyarakat lainnya. Dihadiri sebanyak 60 orang, kegiatan ini berlangsung di Gedung Lutheran Study Centre-KN-LWF di Pematang Siantar. Pernyataan Lengkap KN-LWF dalam Kegiatan ini: “Orang dengan Disabilitas” Harapan bahwa kita sebagai bagian dari tubuh Kristus akan bekerja sama di berbagai pelayanan kita, serta dalam kehidupan pribadi kita. Kita semua disabilitas dalam beberapa hal saat kita berdiri di hadapan Tuhan. Syukur kepada Tuhan, kita adalah gereja yang percaya bahwa Tuhan memanggil kita ke dunia bersama-sama. Kita tidak harus melakukannya sendiri dan kita tidak harus melakukan semuanya. Kita dapat terhubung dengan saudara dan saudari kita untuk membantu kita mengundang semua orang ke dalam partisipasi penuh di gereja ini dan di dunia. Saudara/i kita disabilitas harus terhubung, diundang, dan terlibat. Menyambut semua orang dengan hangat dan tanpa ragu-ragu. Kita adalah milik Tuhan dan gereja Kristus. Ada tempat untukmu, untuk ku, untuk kita semua. Mari menggunakan bahasa yang menghormati dan menghargai individu, bahasa yang selalu mengutamakan orang — “penyandang disabilitas.” Kenali orang sebagai manusia — bukan sebagai label, masalah, atau stigma. Mencari tahu tentang minat dan bakat seseorang. Mendorong semua orang untuk bertumbuh dalam iman dan praktik spiritual, dan menggunakan karunia mereka untuk kemuliaan Tuhan sang pencipta.

Recent posts