Pertanian Padi di Subelen, Siberut Tengah
Pada dasarnya, kehidupan manusia tidak terlepas dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi serta berkaitan dengan kelangsungan hidup manusia. Kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan papan, pangan dan sandang. Manusia juga perlu untuk melakukan usaha serta kerja keras untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Usaha yang dilakukan KN-LWF untuk mengembangkan masyarakat di Mentawai adalah dengan mendukung mereka dalam sektor pertanian. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendukung masyarakat Mentawai adalah dengan mempertahankan pangan di Dusun Subelen melalui program pertanian padi. Peningkatan kualitaspertanian ini merupakan usaha yang dilakukan dalam meningkatkan ketahanan kesediaan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani yang produktif dan berkelanjutan. Program pertanian padi saat ini sedang berlangsung di dusun Subelen, Siberut Tengah.
Program ini juga merupakan usulan yang diberikan oleh masyarakat setempat di waktu yang lalu. Melalui program ini, masyarakat diberikan dukungan dengan pengadaan bibit padi, pemberian pupuk, serta pembelian pestisida. Melalui program ini, masyarakat semakin terdorong untuk mengelola lahan pertaniannya dan mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan usaha ini. Sehingga, masyarakat di dusun Subelen pun dapat merasakan kesejahteraan yang semakin meningkat.
Recent posts
Intensive Course Lutheran Theology 2024 – Module 1.1: History of Lutheranism
“Intensive Course Lutheran Theology 2024”Module 1.1: History of Lutheranism Pada tanggal 20-22 Maret 2024, Kursus Teologi Lutheran pertama di Sumatera Utara telah dimulai dan bertempat
Forum Diskusi Guru Sekolah Minggu Gereja Lutheran
Forum Diskusi Guru Sekolah Minggu Gereja Lutheran Komite Nasional Lutheran World Federation (KN-LWF) bersama Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA) menggelar forum kolaborasi untuk meningkatkan kualitas
Pelatihan Pekerja Gereja tentang Bahasa Isyarat Indonesia dalam Menciptakan Ibadah Ramah Kaum Disabilitas
Pelatihan Pekerja Gereja tentang Bahasa Isyarat Indonesia dalam Menciptakan Ibadah Ramah Kaum Disabilitas Pada hari pertama, Kamis 15 Maret 2024, Komite Nasional Lutheran World Federation