Untitled design (6)

Pelatihan Guru-guru Agama Kristen Tahap II

     Pelatihan Guru-guru Agama Kristen Tahap II diadakan pada 14 November-17 November 2022. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Lutheran Study Centre Indonesia, kompleks STT HKBP, Pematang Siantar. Pelatihan Tahap II ini dihadiri oleh 39 peserta yang merupakan guru-guru agama Kristen SD, SMP hingga SMA/SMK. Untuk menindaklanjuti Pelatihan Guru Agama Kristen tentang Pengajaran Landasan Iman Kristen di tahap I, maka diadakanlah pelatihan Guru Agama Kristen di tahap II dengan ketentuan bahwa pelatihan di tahap I sesuai dengan tujuan pelatihan ini sampai kepada pembuatan silabus dan kurikulum pendidikan. Setelah dibekali dengan pembelajaran tentang Landasan Iman Kristen, maka di tahap II ini, pelatihan ini lebih merujuk kepada pembelajaran tentang pembuatan silabus dan kurikulum pendidikan. Hal ini dikarenakan, pentingnya Landasan Iman Kristen untuk masuk dalam kurikulum pendidikan (buku agama Kristen terlihat sudah tidak berlandaskan Landasan Iman Kristen lagi).
     Pelatihan ini bertujuan agar Guru-guru Agama Kristen mengajar naradidik dengan acuan Landasan Iman Kristen serta meningkatkan kompetensi mengajar Guru Agama Kristen. Melalui pelatihan ini, para guru dapat menjadikan Katekismus Kecil sebagai bahan ajar di sekolah, dan memasukkan Katekismus Kecil ke dalam kurikulum Pendidikan. Adapun yang menjadi tujuan kegiatan ini adalah menjadi guru yang terampil dalam membuat silabus dalam pengajaran dan tentunya untuk menjadikan Landasan Iman Kristen dalam kurikulum pendidikan. Para pemateri (Pdt. Ronald Pasaribu dan Pdt. Morrys Marpaung) mengajak peserta untuk menggali esensi ajaran, nilai-nilai keimanan dalam hukum, syahadat rasul, Doa Bapa Kami dan Sakramen-sakramen. Dalam hal ini, trainer membantu peserta untuk memahami katekismus kecil lebih dalam dan melihat aspek apa saja yang disinggung oleh katekismus kecil (ekonomi, sosial budaya, politik, etika, teknologi, seksualitas, dll) dan nilai-nilai keimanan apa yang terkandung dalam katekismus kecil tersebut. Katekismus kecil serta sikap atau perilaku yang dilandasi oleh nilai keimanan yang diajarkan oleh katekismus kecil. Ketika peserta mampu melihat hakikat ajaran, nilainilai keimanan dari katekismus kecil, yang akan menjadi bahan ajar mereka di sekolah. Bapak Apul Situmorang menjelaskan tentang perangkat pengajaran untuk kurikulum belajar mandiri. Dalam hal ini, Bapak Apul Situmorang menyampaikan bahwa ada 2 langkah besar dalam menyiapkan bahan ajar untuk suatu mata pelajaran: Penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran; Pengembangan Modul Pengajaran.
     Hasil belajar adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa pada akhir fase. Hasil belajar terdiri dari 6 fase (A-F) atau tahapan yang mencakup semua jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD-SMP-SMA). Tahap A (Kelas 1-2), Tahap B (Kelas 3- 4), Tahap C (Kelas 5-6), Tahap D (Kelas 7-9), Tahap E (Kelas 10), Tahap F (Kelas 11-12 ). Para peserta dilatih membuat modul ajar.Para pemateri mencoba mengulang tentang pendalaman dasar-dasar Iman Kristiani. Setelah dibekali dalam pembelajaran tentang landasan Iman Kristen, di tahap II ini maka setiap guru bersama-sama untuk membuat silabus dan kurikulum pendidikan.

Recent posts