Untitled design (6)

Emergency Response

     Pada 01 Desember 2022, telah dilakukan penyerahan Emergency Response dari Lutheran World Federation, Evangelical Lutheran Church in America dan Komite Nasional LWF German. KN-LWF menyerahkan bantuan solidaritas bencana gempa kepada 5 anggota gereja KN-LWF. Gempa yang terjadi di Tapanuli Utara dan di Cianjur telah memberikan banyak dampak kerusakan bagi masyarakat Tapanuli Utara serta Cianjur. Tidak sedikit rumah warga serta rumah ibadah yang mengalami kerusakan ringan hingga parah. Selain itu, gempa yang terjadi juga menyebabkan korban luka-luka bahkan ada pula korban meninggal dunia. Masyarakat yang terkena gempa sangat membutuhkan perhatian juga kerjasama dari pemerintah serta gereja.
     Gempa bermagnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara di Sumatera Utara pada pukul 02:28. Waktu Indonesia Barat (UTC +7) pada 1 Oktober 2022. Hingga pukul 06.59, tercatat 53 kali gempa susulan setelah gempa pertama. Pulau Sumatera merupakan bagian dari cincin api yang membentang di sepanjang pulau dari barat laut ke tenggara. Selain itu, seluruh daratan pulau Sumatera dibelah oleh sesar Sumatera. Aktivitas sesar Sumatera inilah yang menyebabkan gempa ini. Gempa ini terjadi di daerah yang masih minim kesiapsiagaan bencana dan kesadaran ER. Bencana tersebut menimbulkan dampak yang luas, antara lain: tidak terpenuhinya kebutuhan dasar seperti air bersih, jamban, makanan sehat dan perilaku hidup yang kurang sehat, kebutuhan berbasis gender, dan perlindungan. Kurangnya standar lingkup dalam memberikan tanggap darurat juga merupakan tantangan terbesar, baik oleh pemerintah, maupun aktor lokal lainnya. Data kajian cepat menunjukkan total 1.519 rumah, 60 gereja, delapan unit jembatan, 7 fasilitas pendidikan, dua fasilitas kesehatan, 26 unit kantor pemerintah, tiga unit kantor swasta, 31 saluran irigasi, sembilan dinding penahan tanah, dan sembilan fasilitas air bersih. , rusak akibat guncangan gempa. di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, mengalami kerusakan akibat dampak gempa. Seorang meninggal dan sebanyak 36 orang luka-luka (dirawat di rumah sakit). Ada total 4.650 orang yang terkena dampak.
     KN-LWF membantu anggota gereja dalam mengkoordinasikan kegiatan gereja. Gerejagereja itu mengelola posko darurat untuk sop, menyediakan gudang sementara untuk makanan dan non makanan serta pendistribusiannya. Gereja juga terus membangun koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah dalam mendistribusikan data dan informasi. Kelima gereja tersebut adalah HKBP, GKPI, HKI, GKPS, dan GKLI. Gereja memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi (RR) dan memulai proses pembersihan lahan dan puing-puing baik gedung gereja maupun rumah jemaat. Dengan dana yang disalurkan tersebut, gereja-gereja memulai kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi, serta melakukan kegiatan bantuan tunai. Dasar pemikiran bantuan tunai adalah karena setelah bencana pasokan bahan makanan ke pasar dan toko di Tapanuli tetap terjaga tetapi masyarakat yang terkena dampak kehilangan daya beli. Kajian tersebut juga menemukan bahwa siswa dalam rentang usia kanak-kanak, terutama anak perempuan, seringkali tidak bersekolah untuk membantu keluarga mereka bekerja mencari makan, atau menjaga saudara, serta menggembalakan ternak mereka. Program bantuan tunai akan membantu keluarga untuk mengurangi kebutuhan tenaga kerja dalam keluarga agar anak-anak mereka tetap bersekolah. Program ini juga telah meningkatkan moral dan martabat masyarakat terdampak.

Recent posts