Penguatan Identitas Lutheran pada Anak Sekolah Minggu dan Remaja 

Di tengah situasi COVID-19, LSC Indonesia mengadakan program Sekolah Minggu dan Remaja. LSC membuat video di YouTube dan membagikan pengajaran nilai-nilai Kisah Alkitab dan Luther. Program ini juga bekerjasama dengan guru Sekolah Minggu anggota gereja KN LWF. LSC Melatih keterampilan penyiaran para guru sekolah minggu sehingga mereka dapat membuat video cerita Alkitab yang menarik untuk anak-anak sekolah minggu mereka di gereja mereka sendiri. LSC Merayakan Paskah bersama anak-anak melalui sesi kuis dan kontes video tentang perayaan Paskah bersama keluarga di rumah.

Fungsi Sekolah Minggu adalah membawa siswa untuk belajar tentang Alkitab, sehingga mereka mengenali diri mereka sebagai manusia yang membutuhkan pemulihan gambar dan rupa Allah melalui iman, percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan hidup dalam persekutuan dengan Dia dan hidup dalam ketaatan. . Menuju kedewasaan rohani, sehingga bisa menjadi saksi bagi orang yang tidak percaya kepada Kristus. Namun di masa pandemi, kegiatan pengajaran Alkitab di Sekolah Minggu ini mengalami penurunan drastis. Berbagai kendala ditemukan dalam kegiatan sekolah minggu dalam hal kepemimpinan, manajemen, keuangan, dan komitmen semua pemangku kepentingan, mulai dari pendeta, komite sekolah minggu, guru, orang tua, dan siswa. Sekolah minggu adalah cara penginjilan yang efektif, oleh karena itu semua pemangku kepentingan harus berpikir untuk melanjutkan kegiatan ini meskipun dalam situasi sulit. Saat ini sarana dan prasarana negara maupun swasta banyak memberikan kemudahan, dan diharapkan gereja dapat memanfaatkannya dengan baik agar dapat terus menyelenggarakan Sekolah Minggu secara intensif.

Sebagai Lutheran, berdasarkan temuan hambatan dan solusi pembelajaran Sekolah Minggu selama pandemi, proyeksi pembelajaran ke depan perlu dipertimbangkan: Pendidikan di rumah tidak ketinggalan zaman, pendidikan keluarga sudah ada sejak zaman Perjanjian Lama di dalam Alkitab. Oleh karena itu, para pemimpin gereja dan pemimpin Sekolah Minggu harus memperkuat koordinasi dengan orang tua untuk memiliki rutinitas belajar Firman Tuhan dan mengajar anak-anak mereka; Manajemen Sekolah Minggu perlu diperbaiki; Guru meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya tugasnya dalam mengemban amanat pewartaan firman Tuhan kepada siswa; Gereja mengalokasikan dana untuk mendukung sarana pembelajaran berbasis teknologi informasi.